Jumat, 11 Desember 2015

makanan khas dari NTT

Nusa Tenggara Timur adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian tenggara Indonesia. Provinsi ini terdiri dari beberapa pulau, di antaranya adalah  Pulau Flores, Pulau Sumba, Pulau Timor, Pulau Alor, Pulau Lembata, Pulau Rote, Pulau Sabu, Pulau Adonara, Pulau Solor, Pulau Komodo dan Pulau Palue. Ibukota propinsi Nusa Tenggara Timur, terletak di Kupang, di bagian barat pulau Timor.

Sementara bagian timur pulau tersebut adalah bekas provinsi Indonesia yang ke-27, yaitu Timor Timur yang merdeka menjadi Negara Timor Leste pada tahun 2002. Nusa Tenggara Timur adalah sala satu propinsi di indonesia. NTT adalah salah satu pulau kecil di antara beribu pulau di indonesia yang termasuk unik. karena di daerah NTT terdapat berbagai suku, budaya, dan salah satunya adalah makanan. nah jika kita bicara tentang makanan, propionsi nusa tenggara timur memiliki banyak sekali makanan khas yang sangat nikmat dan lezat.

1. jagung bose
jika berkunjung ke NTT, kurang lengkap rasanya kalau belum mencicipi jagung khas Timor. Masakan tradisional yang dikenal dengan jagung bose ini menjadi makanan pokok pengganti nasi. Menurut tradisi warga Timor, jagung bose hanya dibuat dari jagung putih. Proses memasaknya membutuhkan waktu cukup lama. Namun. lebih lezat jika jagung dimasak dengan menggunakan kayu bakar. Terakhir, tambahkan sedikit garam dan santan untuk menambah cita rasa jagung bose. Masakan tradisional khas Timor ini tentu tidak disajikan sendirian. Jagung bose biasanya dimakan bersama daging se’i, karmanaci, dan lawar ikan. Lawar ikan dibuat dari teri segar yang direndam dengan cuka selama 10 menit, yang kemudian dibumbui dengan bawang merah, garam, dan perasan jeruk nipis.



2. Kolo, Makanan Khas Tradisional Manggarai

Nusa Tenggara Timur memiliki berbagai macam kebudayaan yang berbeda-beda dari setiap kabupaten atau daerah. Dan setiap kebudayaan memiliki ciri khas tersendiri. Salah satunya adalah daerah Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Warga di daerah ini memiliki makanan khas tradisional yang bercita rasa alami. makanan tersebut adalah kolo atau nasi bakar yang dimasak menggunakan bambu. Untuk bisa menghasilkan nasi bakar atau nasi bambu ini dibutuhkan bahan berupa bambu muda yang sudah di potong sesuai dengan ukuran yang di inginkan, beras dan bumbu masakan. Cara memasaknya, beras, air dan bumbu masakan dimasukkan kedalam bamboo. Setelah itu, pada bagian ujung atau mulut ditutup dengan daun pisang.
Lalu, dibakar sampai matang berkisar setengah jam lamanya.


3. Se’i, Daging Sapi Asap

Salah satu jeni makan lagi yang paling banyak diminati adalah Se’i. Se'i adalah daging sapi yang dibumbui dan diasap agar dapat disimpan lebih lama.Kata se’i berasal dari bahasa Pulau Rote yang berarti daging tipis yang diiris memanjang. sebenarnya bisa juga menggunakan jenis daging lain,yang penting dagingnya sedikit lebih tebal supaya bisa di iris tipis. Sebelum disajikan, daging se’i dapat diolah kembali sesuai dengan selera.
Daging se’i sepintas memang mirip daging asap (smoked beef) ala barat, namun dengan cita rasa yang berbeda. Proses pembuatan se’i terbilang sangat tradisional karena masih menggunakan bara api yang berasal dari arang dan daun kesambi. Kesambi atau kosambi adalah pohon yang bisa tumbuh di daerah kering dan termasuk kerabat dekat rambutan karena tergolong suku Sapindaceae.
Proses pengasapan diawali dengan mengiris daging memanjang dan melumurinya dengan garam.
Kemudian digantung untuk mengeringkan kandungan air atau darah di dalam daging selama beberapa jam.
Sementara itu, daun kesambi digunakan sebagai penyaring panas dan asap yang berlebihan.
Inilah yang membuat aroma dan warna daging tetap terjaga.



Se’i daging sapi dapat dijumpai di Rumah Makan Tanjung yang berada di Jl.
Tim-tim No. 126, Kupang, Nusa Tenggara Timur.


3. Manggulu

Kabupaten Sumba Timur merupakan  salah satu Kabupaten di  Provinsi  Nusa Tenggara  Timur
yang memiliki beragam jenis makanan.Salah satu jenis makanan yang sangat terkenal si sumba timur  adalah Manggulu.  Bagi masyarakat sumba timur, Manggulu sudah bukan  barang asing karena makan ini sudah diperkenalkan secara turun temurun oleh orang tua. Selain menjadi  makanan khas Sumba, Manggulu juga memiliki nilai historis. Pada masa penjajahan, makanan manis ini sangat disukai oleh serdadu Belanda, bahkan pada waktu mereka masuk ke wilayah  pelosok  di Sumba Timur, mereka selalu membawa makanan Manggulu ini , karena rasanya  yang manis, bentuknya seperti dodol  dan kecil dianggap mudah dibawa dan ampuh untuk menahan rasa lapar. Manggulu ini sebetulnya adalah makanan yang terbuat dari  dari pisang yang telah dikeringkan dengan cara dijemur di panas matahari. Makanan lezat ini dikenal sangat sederhana, baik cara pembuatannya maupun cara penyajiannya. Bahan dasar Manggulu ini sangat mudah didapat,
yaitu pisang yang telah dimasak dan kacang tanah. Tetapi proses pembuatannya cukup memakan waktu yang sedikit lama kurang lebih dua minggu. Kemudian pisang yang sudah matang atau menguning harus dikeringkan dulu. Setelah itu kacang tanah di goreng lalu tumbuk sampai halus. Kemudian setelah kedua bahan ini halus lalu dicampur dan kemudian dibentuk. Kalau cara tradisional, pembentukan manggulu dengan menggunakan tangan. tetapi di jaman sekarang ini, proses pembentukan manggulu, sudah menggunakan alat yang canggih sehingga sudah jarang menggunakan tangan. Manggulu yang mirip dodol ini  kemasan aslinya dibungkus dengan daun pisang kering. Karena orang Sumba percaya bahwa daun pisang kering memiliki nilai pengawet. Tetapi sekarang ini daun pisang mulai diganti dengan kemasan plastik. Walaupun tidak memakai bahan pengawet,Manggulu produksi  industri rumahan ini bisa bertahan  hingga 6 bulan. Satu kotak Manggulu bisa dijual dengan harga Rp. 9000 hingga Rp. 10.000.


4. Rebok
salah satu makanan khas orang ntt adalah u'ut atau Tepung dari Jagung atau beras, adalah salah satu jenis makanan tadisional orang Manggarai yang mendiami wilayah bagian barat dari pulau flores, Nusa tenggara timur. Makanan tradisional ini disuguhkan kepada tamu jika ada acara adat atau penyambutan tamu yang berkunjung ke rumah-rumah mereka. Untuk menjadikan tepung melalui proses yang cukup panjang sehingga untuk menyebutkan namanya didalam bahasa Manggarai pun cukup sulit mengejakannya.karna hampir setiap daerah di NTT, memiliki makanan tersebut. Namun, masing- masing daerah memiliki nama tersendiri nuntuk hasil kuliner yang satu ini.karena setiap daerah di NTT memiliki bahasa daerah sendIri-sendiri.


5. Gula Sabu
GULA sabu merupakan panganan khas Pulau Sabu yang sangat unik dan bermanfaat.Sepintas, gula sabu berbentuk cairan yang sangat kental dan lengket berwarha coklat kehitaman. Jenis makanan ini dibuat dari bahan dasar yang disadap dari pohon lontar. Di daerah lain, gula jenis ini juga bisa dibuat dari bahan yang 
disadap dari pohon enau atau kelapa. Gula sabu merupakan hasil olahan pertanian mayoritas penduduk Pulau Sabu. Hal ini tidaklah aneh karena pohon tuak sebagai sumber nira (bahan baku pembuatan gula sabu) terdapat hampir di setiap walayah Pulau Sabu. Gula sabu bahasa sabunya 'Donahu' kalau lengkapnya 'Donahu Hawu'. Bagi orang Sabu, gula sabu adalah pangan utama selain beras dan jagung yang melengkapi keseharian mereka di tengah kondisi geografis Pulau Sabu yang rawan kekeringan. Jika terjadi gagal panen pada tanaman palawija dan stok makanan menipis, maka gula sabu juga dipakai sebagai panganan untuk tetap bertahan. Cara menikmati gula sabu adalah hanya disendok pada tempat yang terdapat gula lalu dimakan. Cara lainnya adalah gula yang ada diseduh ke dalam air, kemudian diminum seperti teh atau kopi.
Gula sabu diyakini memiliki kalori yang cukup, sebab meneguk beberapa sendok gila air ini maka akan terasa kenyang. Di kalangan masyarakat Kupang-NTT, gula sabu atau gula air ini juga sering dijadikan
minuman terapi untuk menyembuhkan penyakit mag. Dan, gula sabu juga bisa dijadikan bahan campuran untuk jenis panganan lainnya.

Inilah beberapa jenis makanan khas daerah dari beberapa daerah di NTT, sebenarnya masih banyak lagi, namun, semua itu akan saya ulas di lain kesempatan. Semoga blog ini bermanfaat bagi kita semua.


Terima kasih...

1 komentar:

  1. Hi , I came across your blog
    I don't speak Indonesian
    Can you speak English? Can you please list out the places in Sumba where we can try all these listed here? Thanks! Vân

    BalasHapus